Bayi manusia minum air susu manusia, anak sapi minum air susu sapi, ini merupakan prinsip yang tak dapat diubah. Sebuah disain sedemikian sempurna untuk makhluk-Nya. Amat disayangkan, bila aneka rupa iklan susu bubuk membuat masyarakat memilih susu sapi, bukan ASI ( air susu ibu ). Padahal ASI jauh lebih baik untuk bayi dibanding yang lain.
KELEBIHAN AIR SUSU IBU ( ASI ) DAN MANFAAT MENYUSUI
Keunggulan dan manfaat menyususi dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu : aspek gizi, aspek imunologik, aspek psikologi, aspek kecerdasan, neurologis, ekonomis, dan aspek penundaan kehamilan.
ASPEK GIZI
MANFAAT KOLOSTRUM
Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai infeksi terutama diare. Jumlah kolostrum harus yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.
Kolostrum mengandung protein, Vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.
Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan.
ASI mudah dicerna, karena selain mengandung zat gizi yang sesuai, juga mengandung enzim-enzim untuk mencernakan zat-zat gizi yang terdapat dalam ASI tersebut.
KOMPOSISI TAURIN, DHDA, DAN AA PADA ASI
Taurin adalah sejenis asam amino kedua yang terbanyak dalam ASI yang berfungsi sebagai Neuro-Transmitter dan berperan penting untuk proses maturasi sel otak. Percobaan pada binatang menunjukkan bahwa defisiensi taurin akan berakibat terjadinya gangguan pada retina mata.
Decosahexanoic Acid ( DHA ) dan Arachidonic Acid ( AA ) adalah asam lemak tak jenuh rantai panjang (Polyunsaturated Fatty Acids) yang diperlukan untuk pembentukan sel-sel otak yang optimal. Jumlah DHA dan AA dalam ASI sangat mencukupi untuk menjamin pertumbuhan dan kecerdasan anak. Di samping itu DHA dan AA dalam tubuh dapat dibentuk / disintesa dari substansi pembentuknya (Precusor) yaitu masing-masing dari Omega 3 (Asam Linolenat) dan Omega 6 ( Asam Linoleat )
ASPEK – IMUNOLOGIK
ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.
Immunoglobulin A (Ig.A) dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri pathogen E.Coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan.
Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.
Lysosim, enzim yang melindungi bayi terhadap bakteri ( E. Coli dan Salmonella ) dan virus. Jumlah Lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari susu sapi.
Sel darah putih pada ASI pada dua minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari tiga macam yaitu : Brochus-Asociated Lympocyte Tissue ( BALT ) antibody pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue ( GALT ) antibody saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue ( MALT ) antibody jaringan payudara ibu.
Factor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus Bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan.
ASPEK – PSIKOLOGIK
Rasa percaya diri ibu untuk menyusui : bahwa ibu mampu menyusui dengan produksi ASI yang mencukupi untuk bayi. Menyusui dipengaruhi oleh emosi ibu dan kasih sayang terhadap bayi akan meningkatkan hormon terutama Oksitosin yang pada akhirnya akan meningkatkan produksi ASI
Interaksi ibu dan bayi : pertumbuhan dan perkembangan psikologik bayi tergantung pada kesatuan ibu-bayi tersebut
Pengaruh kontak langsung ibu-bayi : ikatan kasih sayang ibu-bayi terjadi karena berbagai rangsangan seperti sentuhan kulit ( skin to skin contact ). Bayi akan merasa aman dan puas karena bayi merasakan kehangatan tubuh ibu dan mendengar denyut jantung ibu yang sudah dikenal sejak bayi masih dalam rahim.
ASPEK KECERDASAN
Interaksi ibu-bayi dan kandungan nilai gizi ASI sangat dibutuhkan untuk perkembangan system syaraf otak yang dapat meningkatkan kecerdasan bayi.
Penelitian menunjukkan bahwa IQ pada bayi yang diberi ASI memiliki IQ point 4.3 point lebih tinggi pada usia 18 bulan, 4-6 point lebih tinggi pada usia 3 tahun, dan 8.3 point lebih tinggi pada usia 8,5 tahun, dibandingkan dengan bayi yang tidak diberi ASI.
ASPEK NEUROLOGIS
Dengan menghisap putting payudara, koordinasi syaraf menelan, menghisap dan bernafas yang terjadi pada bayi baru lahir dapat lebih sempurna. Selain mengandung protein yang tinggi, ASI memiliki perbandingan antara Whei dan Casein yang sesuai untuk bayi. Rasio whey dengan casein merupakan salah satu keunggulan ASI dibandingkan dengan susu sapi. ASI mengandung Whey lebih banyak dari casein yaitu 65 : 35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah diserap. Sedangkan susu sapi mempunyai perbandingan Whey : Casein adalah 20 : 80 sehingga tidak mudah diserap.
Bayi yang minum ASI dibandingkan dengan bayi minum susu formula, lebih jarang terjangkit bermacam penyakit akut maupun kronik.
ASPEK EKONOMIS
Dengan menyusui secara ekslusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membeli susu formula dan peralatannya.
ASPEK PENUNDAAN KEHAMILAN
Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang secara umum dikenal sebagai Metode Amenorea Laktasi (MAL).
Air susu ibu dan pelukan kasih sayang memberikan kehangatan bagi bayi, sehingga bayi merasa tentram. Itulah mengapa menyusui dianjurkan selama dua tahun penuh secara sempurna.
Sumber : Mediakom, Kementrian Kesehatan RI, Edisi 30/ Juni 2011
0 komentar